
Namun Marty Natalegawa tidak melihat tempat perundingan bisa mempengaruhi hasil perundingan. Menurutnya, memang jatahnya Malaysia dapat giliran sebagai tuan rumah.
"Saya tidak melihat tempat perundingan nanti menjadi suatu masalah. Pertemuan itu kan sifatnya bergiliran. Kalau tidak salah pada bulan Juli lalu Menlu Malaysia datang ke Jakarta untuk mengadakan pertemuan," kata Marty saat melakukan rapat dengan Komisi I DPR di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (31/8/2010) malam.
Mantan Duta Besar Indonesia untuk PBB ini mengingatkan DPR, agar masalah tempat pertemuan tidak dipolitisir. "Saya pikir untuk tempat pertemuan jangan terlalu dimaknai secara politis," papar pria berkacamata tersebut.
Pendapat Marty didukung oleh Menko Polhukam Djoko Suyanto. Menurut Djoko, justru kedatangan rombongan RI ke Malaysia bisa dianggap sebagai bentuk 'serangan'.
"Malah bagus, kan tempatnya di Kinabalu. Kalau tempatnya di sana artinya kita ngeluruk (menyerbu)," kata Djoko.
Sesuai jadwal, pertemuan tingkat Menlu antara Malaysia dan Indonesia ini akan berlangsung pada Senin 6 September 2010 di Kinabalu, Malaysia.