BBM Habis Bulan Oktober

Be-Uu Menulis : Jakarta - Sebagian besar kendaraan di Indonesia masih mengkonsumsi BBM bersubsidi seperti Premium dan Solar. Bila keadaan ini masih terus berlanjut, kemungkinan di bulan Oktober nanti, jatah BBM subsidi sudah akan habis.

Sebab saat ini konsumsi Premium Indonesia tahun 2010 diperkirakan akan mencapai 23,2 juta liter, meningkat dari konsumsi Premium tahun 2009 yang hanya ada di angka 21.180.610 liter.

Sementara dalam APBN Perubahan 2010, kuota BBM bersubsidi ditetapkan 36,5 juta KL dengan rincian premium 21,45 juta KL, solar 11,194 juta KL, dan minyak tanah 3,8 juta KL.

Data PT Pertamina (Persero) menunjukkan selama tujuh bulan pertama di 2010, penjualan premium sudah mencapai 13 juta KL atau 60,65 persen dari kuota APBN Perubahan sebesar 21,45 juta KL.

"Oktober besok harusnya sudah habis karena pemberian subsidi kurang tepat," ujar Anggota Komite Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas), Agus Budi Hartono di Jakarta, Selasa (31/8/2010).

Agus lalu menceritakan kalau sekarang sebagian besar defisit BBM itu terpaksa direalisasi dengan jalan mengimpor minyak dari Timur Tengah. Dan karenanya kita sudah tidak bisa bangga lagi seperti dulu.

Karena kita sekarang adalah negara pengimpor, bukan lagi negara pengekspor minyak seperti dulu. Bukan lagi anggota APEC. "Tidak ada bedanya kita dengan Singapura," tambahnya.

Karena itu, pemerintah harus memutar otak mengantisipasi hal ini. Sebab tahun ini saja penjualan mobil diprediksi bisa mencapai 700 ribu unit dan 7 juta unit untuk motor.

"Satu hari saja, motor-motor ini jalan misalnya dengan mengkonsumsi 1 liter bensin saja, maka akan ada 7 juta liter bensin yang terpakai dalam 1 hari," imbuhnya.

"Paparan BP Migas kemarin ternyata orang kaya menikmati subsidi sampai Rp 120 ribu sementara yang ekonomi di bawahnya hanya menikmati subsidi hanya Rp 11 ribu saja," pungkasnya.

Kalau sudah begini, maka tidak heran bila harusnya subsidi segera dibatasi agar pemberian subsidi jadi lebih tepat sasaran.

Related Post



 
Design by Anjar