
Be-Uu Menulis :Pembantaian 72 pendatang asing di Meksiko menyisakan kondisi miris. Sudah tiga hari lamanya, detektif Roberto Suarez dan seorang polisi pembantunya raib. Padahal, Suarez termasuk orang pertama penemu jenazah-jenazah yang diletakkan begitu saja di sebuah peternakan di dekat San Fernando, Negara Bagian Tamaulipas pada Selasa (24/8/2010). Semua pihak pun ketar-ketir, khawatir.
Adalah istri Suarez bernama Norma Nelly Aguilar Hernandez yang mengatakan kali pertama ke media massa kalau suaminya tak pulang. "Saya hampir yakin bahwa suami saya dan orang itu diculik," katanya.
Sebelumnya, satu-satu korban hidup yang disebut bernama "Freddy" mengatakan kartel narkoba Zeta yang memaksa para migran itu melakukan pembunuhan. Menurut "Freddy" yang asal Ekuador itu 58 laki-laki dan 14 perempuan yang dibunuh secara keji itu adalah para migran asal Amerika Latin dan Tengah yang mencoba masuk secara tidak sah ke Amerika Serikat (AS).
Sementara itu, juru bicara kantor kejaksaan di Tamaulipas, Ruben Dario Rios, hanya mengatakan"Kami melakukan operasi pencarian besar-besaran dan kami tentu saja sangat khawatir," katanya.
Cuma, Hernandez juga menuturkan kalau suaminya sejauh yang dia tahu belum pernah mendapat ancaman dari kartel narkoba setempat.