Menteri Perhubungan Freddy Numberi menjelaskan, saat ini tim pengkajian perwakilan Indonesia telah kembali dari Australia usai melakukan pembahasan klaim kerugian dengan pihak TEP beberapa hari lalu.
"Perusahaan sudah menerima dan menandatangani persetujuan bahwa minta data dilengkapi. Dan mereka akan menunjuk independen surveyor untuk melihat dan verifikasi data," ujar Freddy di sela kunjungan kerja Menko Perekonomian, di Pelabuhan Tanjung Priok, Sabtu (28/08/2010).
Menurut Freddy, seluruh masyarakat Indonesia tidak perlu merasa khawatir dengan akan diturunkannya tim surveyor tersebut.
Hal tersebut, lanjut Freddy karena semua data yang diberikan kepada perusahaan adalah hasil dari perhitungan yang detil termasuk dari sisi keilmuan.
"Masalah mereka turun di lapangan dan negosiasi itu urusan belakangan. Yang penting, dia menerima tuntutan kita. Dan mereka mengakui memang betul wilayah kita terkontaminasi minyak dari Montara," tuturnya.
Sebelumnya, Pemerintah Indonesia telah menghitung dan mengajukan klaim atas kerugian tumpahan minyak Montara kepada TEP senilai Rp22 triliun.
Untuk proses verifikasi, menurut Freddy, akan memakan waktu sekitar 12 minggu. Dan selama proses tersebut, kedua belah pihak akan melakukan monitoring dan meminta laporan setiap bulannya.
"Kita sudah minta dicatat tiap bulan, karena kita tidak ingin masayrakat menunggu lama. Tapi dari mereka sendiri ada kesepakatan," ungkapnya.