Penambang yang Terjebak dalam Tambang Beri Kabar Melalui Video

Video Pertama Penambang Cile Dipublikasikan

COPIAPO - Para penambang yang terjebak di dalam tambang di Cile memberikan kabar tentang kondisi mereka melalui video. Dalam rekaman tersebut, tampak kondisi 33 penambang itu masih baik dan tetap bersemangat. Di sisi lain, keluarga korban tengah berupaya menyusun gugatan untuk memperkarakan pengelola tambang.

Potongan gambar rekaman berdurasi 45 menit yang dilansir kemarin (27/8) memperlihatkan para penambang tersebut sehat. Padahal, mereka terjebak 21 hari di bawah tanah yang pengap dan lembap. ''Kami semua dalam kondisi sangat baik di bawah sini,'' ujar seorang penambang sambil mengelus jenggotnya yang mulai tumbuh tidak merata. Pria tersebut juga menunjuk ke arah persediaan obat-obatan di ujung lorong tambang.

''Di sinilah kami menghibur diri. Tempat kami bertemu setiap hari, merencanakan sesuatu, dan berdoa,'' tambahnya. Video tersebut disiarkan melalui televisi Cile setelah diperlihatkan kepada keluarga korban.

Sementara itu, para penambang lain terlihat melambaikan tangan ke kamera mini yang sebelumnya dikirimkan dari luar melalui pipa, ke kedalaman sekitar 700 meter di bawah permukaan tanah. Selama ini semua suplai makanan dan obat-obatan dikirimkan melalui lubang berdiameter 15 sentimeter tersebut.

Penemuan para penambang yang selamat tiga pekan lalu tersebut memunculkan kegembiraan di Cile. Pasalnya, pertambangan menjadi industri vital negara tersebut. Cile adalah negara produsen tembaga terbesar di dunia. Dalam video tersebut, para penambang tampak tidak sabar lagi untuk memberikan penghormatan kepada ribuan pekerja tambang lain yang bekerja keras di bawah tanah.

''Di sini, saudara-saudara, (juga kami) adalah para profesional. Ada ahli listrik, mekanik, dan pemimpin kami adalah seniman yang baik. Di antara kami juga ada operator mesin,'' jelas seorang penambang.

''Tidak ada lagi penambang tradisional seperti 100-150 tahun lalu. Inilah kami, pekerja tambang yang bisa kalian banggakan,'' serunya.

Pengadilan telah membekukan keuntungan San Esteban Mining, perusahaan pemilik tambang timah dan emas di Cile Utara, sebesar USD 1,8 juta (sekitar Rp 16 miliar). Dana tersebut dipakai untuk pembayaran kompensasi 26 keluarga para penambang yang terjebak di perut bumi.

Proses hukum terhadap perusahaan tambang tersebut muncul setelah otoritas setempat prihatin akan kondisi mental para pekerja setelah menunggu berbulan-bulan di bawah tanah un­tuk diselamatkan.

Related Post



 
Design by Anjar