
Demikian diungkapkan oleh Asisten Deputi Urusan Ekonomi dan Keuangan Daerah Kementerian Perekonomian RI, Urhen Lukman, dalam rapat koordinasi FKPI di Kantor Bank Indonesia Bandung, Jalan Braga No 108.
"Tahun 2014 nanti, kita menargetkan bisa membentuk 66 FKPI di masing-masing daerah. Hingga saat ini, baru ada sekitar 44 FKPI di beberapa daerah yang ada di Indonesia," katanya, Senin (30/8) malam.
Dalam rapat yang dihadiri perwakilan dari Kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Pemkot Bekasi, Depok, Bogor, dan Sukabumi ini, Urhen menjelaskan, dalam mengatasi tekanan inflasi di daerah, diperlukan komitmen, koordinasi, serta kerjasama yang kuat dari semua pihak.
Selain itu, sambung Urhen, perlu dilibatkan juga sejumlah instansi atau dinas di Provinsi Jabar seperti Dinas Pertanian dan Dinas Peternakan.
"Inflasi itu kebanyakan terjadi di daerah-daerah yang mencapai 77,5 persen dari angka nasional. Hanya sedikit inflasi yang terjadi di pusat," ungkapnya.
Dalam kesempatan tersebut, dicapai kesepakatan yang intinya akan membentuk 66 FKPI di masing-masing daerah. Sebagai perwakilan dari pemerintah pusat, Urhen menegaskan bahwa pihaknya memberikan dukungan agar pemerintah daerah ikut berperan aktif dalam menangani laju inflasi.
"Tujuan dibentuknya FKPI sendiri ialah untuk mewujudkan inflasi yang rendah dan stabil. Sehingga akhirnya mendukung sasaran inflasi yang ditetapkan secara nasional," ujar Urhen.
FKPI nantinya akan merekomendasikan apa yang bisa dilakukan untuk mencegah laju inflasi di daerah. Sementara implementasinya, nanti dilakukan oleh dinas terkait di masing-masing daerah. Misalnya pengendalian masalah harga kebutuhan pokok seperti beras, daging, cabai, gula pasir, dan lain-lain.