Identitas korban diketahui bernama Pingki (3), warga Kampung Ketengan, Kelurahan Tunjung, Kecamatan Burneh. Korban merupakan putra dari pasangan Tajab (34) dan Liandri (30). Kini, jenazah korban dibawa ke rumah duka, setelah sempat dibawa ke RSUD setempat.
Kejadian itu bermula ketika korban ikut bermain sama kakaknya, yang juga masih kecil, dan teman sebaya di tepi sungai. Saat asik bermain, korban tergelincir ke sungai dan tubuhnya langsung tenggelam.
Kakak korban bersama teman yang lain melaporkan kejadian itu ke warga sekitar. Kemudian warga mencoba mencari tubuh korban. Namun, tidak membuahkan hasil. Tubuh korban ditemukan seorang tukang becak usai mengambil ampas tahu di pabrik tahu.
Korban ditemukan mengambang di sungai depan pabrik tahu. Warga pun langsung mengevakuasi korban dan membawa ke RSUD Syarifah Ambami Rato Ebu. Tapi nasib berkata lain, nyawa korban tidak bisa ditolong.
Diduga paru-paru korban kebanyakan kemasukan air sungai. Kondisi tubuh korban membiru seperti di bagian bibir, tangan dan kaki.
"Tadi, memang banyak anak kecil termasuk korban bermain di tepi sungai mas. Mungkin saat bermain, korban tergelincir dan tenggelam di sungai. Sementara teman yang lain tak bisa menolong karena masih kecil," kata saksi mata, H Said.
Sementara itu, anggota SPK (Sentra Pelayanan Kepolisian) Polsek Burneh, Aipda Herman T, membenarkan kejadian tersebut. Ia mengatakan, peristiwa itu terjadi diduga karena kelalaian dari orang tua.
"Seharusnya orang tua aktif dalam menjaga anaknya saat bermain supaya tidak terjadi kasus seperti ini. Kondisi sungai sendiri sangat berbahaya, di samping mempunyai kedalaman sekitar 1 meter, juga tidak ada pagar pengaman," kata Herman.
Herman menambahkan, pihaknya menghimbau pada dinas terkait agar memasang pagar di sepanjang pinggir sungai tersebut. Hal itu dilakukan supaya kasus bocah tenggelam tidak terjadi lagi di masa mendatang.